Rasanya, sudah tak asing lagi di telinga kita, bahwa pemuda seyogianya adalah agen perubahan.
Kata-kata itu bahkan telah terngiang-ngiang di telinga saya sejak saya aktif dalam organisasi di tingkat sekolah.
Itu adalah kondisi idealnya, tapi, coba kita lihat fakta pada hari ini?Benarkah pemuda menjadi agen perubahan?Atau, sebaliknya, menjadi agen kehancuran.

Ironis, memang. Bahkan sebelum saya menyentuh tercelup dengan warna Allah, melihat kondisi pemuda Indonesia saat ini. Yang dengan bangga berkiblat dengan barat, yang dengan bangga berlenggak-lenggok dengan busana serba minim, dan sebagainya. Padahal negeri ini terlalu indah, untuktidak diakui keindahan dan keelokannya. Terlalu indah untuk tidak diakui potensi yang begitu luar biasanya. Namun, ternyata sebagian besar pemuda hari ini, bahkan mencaci dan memaki negerinya sendiri. Sementara, mereka tak sadar, akan ada saham kesalahan mereka jika mereka tidak ikut melakukan perubahan dan perbaikan.

"orang-orang besar memulai kesukesannya dengan hal-hal kecil"
Begitu juga dengan kita, pemuda, pada hari ini. Menjadi agen perubahan bukanlah hal yang mudah. Tidak semudah membakar roti di sebuah panggangan. Butuh proses yang panjang, butuh kesabaran yang luar biasa, dan butuh strategi yang efektif dan efisien.
Jangan sampai, jargon-jargon agen perubahan hanya menjadi sebuah semangat jangka pendek, yang hanya memotivasi saat seminar-seminar, saat pelatihan-pelatihan, namun setelah itu menjadi kader-kader yang loyo dan tak lagi bergairah melakukan perubahan.
Itulah mengapa, semua dimulai dari diri sendiri, dari hal-hal kecil dan kontinu.
Selamat menjadi agen perubahan, semoga bukan sekedar jargon, tapi juga ideologi, karena nasib bangsa ini berada di tangan para pemudanya. Jika pemudanya hari ini hancur, tak bermoral, minim ideologi, tidak kreatif dalam bergerak, maka bersiaplah akan ada generasi yang lebih baik untuk menggantikan generasi sampah pada hari ini.
Tentu kita tidak mau, jika negeri ini diserahkan pada orang-orang yang berkualitas 'sampah' dan tentunya kita tidak mau kehilangan momentum untuk membawa negeri ini menjadi lebih baik.
wallahu'alam.


Comments (0)