Menikah memang bukan hal mudah, bahkan dapat dikategorikan sulit..
Namun, satu hal seperti yang dikatakan kang Ikus,

" Jangan mencari pasangan yang baik, tapi jadilah pasangan yang baik"

Rabbi, mungkinkah ini takdirku?
takdir yang akan datang di tahun ini :)

:)
1.     Hukum katup ( kemampuan memimpin seseorang menentukan tingkat  efektivitas seseorang)
2.     Hukum pengaruh ( ukuran sejati dari kepemimpinan adalah pengaruh, tidak lebih, tidak kurang)
3.    Hukum proses (kepemimpinan berkembang setiap hari, bukan dalam satu hari)
4.     Hukum navigasi ( siapapun dapat mengendalikan kapalnya, namun hanya pemimpinlah yang dapat mengendalikan arahnya
  Hukum E.F. Hutton (Jika pemimpin sejati berbicara, orang akan mendengarkannya)
6.       Hukum landasan yang mantap (kepercayaan adalah landasan dari kepemimpinan)
7.       Hukum kehormatan (orang dengan sendirinya akan mengikuti pemimpin-pemimpin yang lebih kuat daripada dirinya)
8.       Hukum intuisi (para pemimpin mengevaluasi segalanya dengan intuisi seorang pemimpin)
9.       Hukum daya tarik (siapa anda sesungguhnya menentukan siapa yang akan tertarik kepada anda )
10.   Hukum hubungan yang baik ( seorang pemimpin akan terlebih dahulu menyentuh hati baru meminta tolong)
11.   Hukum lingkungan sepergaulan (potensi seorang pemimpin ditentukan oleh mereka yang paling dekat dengannya)
12.   Hukum pemberdayaan (hanya pemimpin yang mapanlah yang memberikan kekuatan kepada orang lain)
13.   Hukum reproduksi (dibutuhkan seorang pemimpin untuk mengangkat seorang pemimpin)
14.   Hukum kepercayaan (orang percaya dulu kepada sang pemimpin, baru visinya)
15.   Hukum kemenangan (para pemimpin mencari jalan agar timnya menang)
16.   Hukum momentum besar (momentum adalah sahabat terbaik seorang pemimpin)
17.   Hukum prioritas ( para pemimpin memahami bahwa kegiatan belum tentu prestasi)
18.   Hukum pengorbanan (seorang pemimpin harus rela berkorban demi peningkatan)
19.   Hukum waktu yang tepat (kapan harus memimpin adalah sama pentingnya dengan apa yang harus diperbuat dan harus menuju ke mana)
20.   Hukum pertumbuhan yang eksplosif (untuk menambah pertumbuhan, pimpinlah para pengikut, untuk melipatgandakan pimpinlah pemimpin-pemimpin)
21.   Hukum warisan (nilai langgeng seorang pemimpin diukur dari suksesnya)
Serius,
mulai bosan dengan kat-kata ini,

tiap pulang ke rumah, yang dibahas NIKAH.
main ke rumah teteh sama aa ditanya juga KAPAN NIKAH
main ke rumah saudara ditanya lagi, " UDAH PUNYA CALON SUAMI BELUM?"
main ke kampus, junior pada nanya juga, "JADI KAPAN NIKAHNYA TEH?"

ada ga sih pertanyaan selain NIKAH?
apa muka dan sikap saya terlalu dewasa sampe dimana-mana ditanya-tanya masalah nikah?

belum lagi, keluarga yang selalu nanya, "mana calonmu?"

Rabbi T_T
sesungguhnya Engkau lah yang pantas menilai dengan mutlak telah siapkah aku dengan proses panjang itu..
karena bagi saya pernikahan bukan hal mudah,
jangan sampe absen dari dakwah karena menikah.
apalagi mundur tanpa berita, naudzubillah

bukan terlalu memillih, hanya super selektif untuk mendapatkan pendamping yang benar-benar bisa mendekatkan kita pada Allah,
karena separuh dien yang akan kita genapkan, akan kita lalui bersamanya,

bukan terlalu memilih, tapi rasanya saya memang masih sangat jauh dari seorang istri yang sempurna.
bisakah saya setegar Khadijah?
Secerdas aisyah?
setangguh salamah?
bisakah?

barangkali masih sangat jauh.
memang, jika harus menyandingkan dengan para shahabiyah rasanya tidak akan pernah mampu.

tapi, untuk saat ini,
bukan belum siap untuk menikah,
hanya muncul kekhwatiran,
dapatkah saya menjadi ummahat-ummahat tangguh yang melahirkan generasi-generasi rabbani?

bener-bener ngerasa masih GA SEMPURNA.
ngaca.
gaya, masih cuek abis.
gada lembut2nya jad akhwat T_T
ngomong, cablak banget.

ya Allah, kasian banget kayanya yang bakal jadi suami saya :((
Manusia itu unik. Tak pernah merasa puas dengan apa yang dimilikinya. Selalu ingin lebih. Hal ini juga berlaku pada manusia-manusia yang beriman. Sekalipun darah menggenang, air mata menganak sungai, rumah beratap langit dan beralas bumi, tak pernah sedikitpun bergeser dari langkahnya untuk terus mencari ridho-Nya.
Merekelah sang pejuang Islam. Dakwahnya sebagai laku utama, sebagai nafas, sebagai nadi. Tak henti bergerak dan tak henti berkarya. Itulah mereka. Mereka yang memiliki proyek peradaban raksasa. Proyek yanng bertujuan merekonstruksi pemikiran dan kepribadian agar seorang muslim kembali pada fitrahnya, fitrah menjadi hamba Allah dan khalifah. Proyek raksasa ini bertujuan untuk menciptakan taman kehidupan dimana bunga-bunganya bersemikan kebenaran dan kebaikan. Dan taman-taman inilah, yang akan menjadi saksi bagi sejarah.
Lalu, bagaimana cara kita untuk menyelesaikan proyek ini?
Ust. Anis Matta dalam buku Menikmati Demokrasi menyebutkan ada 4 tahapan yang harus dilalui.
Pertama, membangun sebuah organisasi yang kuat dan solid sebagai kekuatan utama yang mengoperasikan dakwah. Tahapan ini kita sebut mihwar tanzhimi. Organisasi ini akan menjadi tulang punggung dakwah dan harus diisi oleh orang-orang yang juga kuat dan tangguh dalam semua aspek kepribadian. Mereka adalah orang-orang terpilih dan orang-orang terbaik. Karenanya, pembinaan menjadi mutlak. Karena inilah mesin-mesin pencetak generasi-generasi pemimpin umat.
Kedua, membangun basis sosial yang luas dan merata sebagai kekuatan pendukung dakwah. Ini disebut mihwar sya’bi. Basis ini berorientasi kuantitas, karena digunakan untuk membentuk opini publik.
Ketiga, membangun berbagai institusi untuk mewadahi pekerjaan-pekerjaan dakwah di seluruh sektor kehidupan dan di seluruh segmen masyarakat. Basis ini bertujuan untuk memberikan legalitas politik terhadap opini publik itu.
Keempat, dakwah ini harus sampai pada institusi negara. Institusi negara dibutuhkan untuk merealisasikan secara legal dan kuat seluruh kehendak Allah SWT. Ini adalah mihwar daulah. Negara bukan tujuan, tapi sarana. Kebenaran harus punya negara, karena kebatilah pun punya negara.
Wallahu'alam
"Aku mencintaimu kerana agama yang ada padamu, jika kau hilangkan agama dalam dirimu, hilanglah cintaku padamu."


 Bicara cinta tak pernah ada habisnya,
Setiap insan yang tercipta mendefinisikan cinta itu dengan bahasanya,

Cinta,
Normalnya, masyarakat mengidenntikkan dengan remaja,
"Darah muda", sebut mereka
Padahal sering terlupa oleh kita, betapa agama ini begitu menjunjung sebuah kata yang bernama CINTA


Sadarkah kita?
Allah menciptakan kita dengan cinta-Nya..
Karena tanpa cinta, Dia enggan memberikan amanah sebagai khalifah kepada kita.
Karena, tahukah kita?
Menjadi khalifah bukanlah amanah yang dapat diberikan ke sembarangan.
Amanah ini spesial Allah berikan pada manusia, hanya pada MANUSIA, bukan makhluk ciptaan-Nya yang lain.
 "Sesungguhnya Kami telah mengemukakan amanat kepada langit, bumi dan gunung-gunung, maka semuanya enggan untuk memikul amanat itu dan mereka khawatir akan mengkhianatinya, dan dipikullah amanat itu oleh manusia. Sesungguhnya manusia itu amat zalim dan amat bodoh (QS: AL AHZAB : 72)


bukan tanpa cinta,
kaki kita dapat menjejak di bumi,
bukan tanpa cinta,
nafas kita dapat menghela di udara,
dan, juga bukan tanpa cinta,
hari ini, kita masih dapat tertawa, dapat menangis, dapat tersenyum,


Bukan tanpa cinta,
Allah masih menginginkan kita untuk meningkatkan amal-amal kebaikan kita,


sahabat,
pernahkah kita terhenti sejenak?
untuk merenungi betapa cintanya Allah kepada kita,
atas udara gratis yang Dia ciptakan,
atas luas hamparan semesta yang Dia berikan,
atas saudara-saudara luar biasa yang Dia berikan untuk kita,
atas orang tua dan keluarga yang Dia berikan sebagai tempat kita belajar,
atas semuanya,
atau kita hanya memilih,
terpekur dengan nasib buruk hari ini,
terpekur atas cobaan-cobaan yang mendera,
terpekur atas musibah-musibah yang berkejaran melanda kita,


pernahkah kita berpikir,
semua kesulitan adalah cara Allah untuk meningkatkan derajat cinta kita..
semua kesukaran adalah cara Allah untuk menegur atas kemaksiatan kita..
semua cobaan adalah cara Allah untuk membuat kita semakin dekat dengan-Nya..


"Aku sesuai prasangkaan hambaku"


sahabat,
mengapa harus berburuk sangka pada-Nya,
jika masih bisa berbaik sangka,
mengapa harus mengeluh,
jika masih bisa diselesaikan,


bukan tanpa cinta,
Allah menciptakanmu, sahabat..


percayalah
masih ada hari esok untuk bermimpi,
masih ada hari esok untuk berkarya,
masih ada hari esok untuk melakukan semuanya, dengan cinta..
karena hidup ini,
bukan tanpa cinta :)



"setiap yang bernyawa akan merasakan mati....."


merinding setengah mati, pas baca terjemahan al ankabut ayat 57 ini,
tiap-tiap kita sesungguhnya hanyalah seorang 'soul borrower' 
cuma tukang pinjem.
nyawa, pinjem.
harta, pinjem.
kekuasaan atau amanah, pinjem.
anak-anak sholeh, pinjem.
istri cantik, pinjem.

kita ini cuma tukang pinjem,
pinjemnya ke Allah.
Allah ngasih cuma, qardul hasan.
sekarang tergantung kita mau digimanain tuh pinjemannya.
:)

Belakangan ini,
saya suka banget ngebahas masalah HATI,
kenapa?
karena masih galau abis ditinggal Ramadhan
dan HATI adalah bagian tubuh manusia, yang jika rusak, maka rusaklah semuanya
nah, disini ada sedikit pembahasan tentang penyebab penyakit hati,
kalau sakit fisik, masih bisa diobati oleh dokter,
berarti kalo sakit hati yang ngobatin dokter hati, #eh
=))


"Dalam hati mereka ada penyakit, lalu ditambah Allah penyakitnya; dan bagi mereka siksa yang pedih, disebabkan merreka berdusta”. (QS. Al-Baqarah: 10).

"Agar Dia menjadikan apa yang dimasukkan oleh syaitan itu, sebagai cobaan bagi orang-orang yang di dalam hatinya ada penyakit dan yang kasar hatinya. dan Sesungguhnya orang-orang yang zalim itu, benar-benar dalam permusuhan yang sangat”. (QS. Al-Hajj: 53).

Menurut Syaikhul Islam Ibnu Taymiyyah di dalam bukunya ‘Jangan Biarkan Penyakit Hati Bersemi’, penyakit hati dikarenakan terjadinya kerusakan terutama pada persepsi dan keinginan. Orang-orang yang hatinya sakit akan tergambar kepadanya hal-hal berbau syubhat. Akibatnya ia tidak dapat melihat kebenaran atau melihat sesuatu tidak sebagaimana adanya. Pada sisi yang lain, keinginannya membenci kebenaran yang bermanfaat dan menyukai kebatilan yang berbahaya.

Selain syubhat, orang-orang yang hatinya sakit juga akan tergambar keinginannya kepada hal-hal berbau syahwat atau keinginan untuk bermaksiat (T_T)
Penyakit hati adalah rasa sakit yang menimpa hati, seperti rasa sakit ketika musuh menguasai kita. Sesungguhnya yang demikian itu dapat mendatangkan rasa panas atau menyayat hati..

Allah ‘Azza wa Jalla berfirman,
"Perangilah mereka, niscaya Allah akan menghancurkan mereka dengan (perantaraan) tangan-tanganmu dan Allah akan menghinakan mereka dan menolong kamu terhadap mereka, serta melegakan hati orang-orang yang beriman. Dan menghilangkan panas hati orang-orang mukmin. dan Allah menerima taubat orang yang dikehendakiNya. Allah Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana”. (QS. At-Taubah: 14-15).

Berdasarkan ayat di atas maka sembuhnya hati bagi orang-orang yang beriman adalah ditandai dengan hilangnya rasa panas di hati mereka. Dalam hukum qishas juga dikatakan tentang hilangnya rasa dendam dari keluarga orang-orang yang terbunuh. Jadi, kesembuhan hati juga ditandai dengan hilangnya rasa kebencian, amarah, kesedihan dan lain sebagainya. Termasuk pula keragu-raguan dan kebodohan. Semua ini tergolong penyakit yang menyerang jiwa.

Sesungguhnya setiap bentuk perbuatan maksiat adalah racun bagi hati dan menjadi sebab munculnya berbagai penyakit hati. Sedangkan racun penyebab penyakit hati di antaranya ada empat macam, yaitu:

1. Fudhulul Kalam (berlebih-lebihan dalam berbicara).
Pada dasarnya hukum berbicara di dalam pandangan islam adalah mubah (boleh). Namun, dengan catatan masih berada di dalam ketentuan batas-batas syariah. Jika keluar dari batas-batas tersebut maka hukumnya tidak lagi mubah melainkan haram.

Rasulullah Muhammad Saw bersabda,
“Barang siapa beriman kepada Allah dan hari akhir hendaklah ia berkata yang baik atau lebih baik diam”. (HR. Bukhari dan Muslim).

Pada hadits lain Rasulullah Muhammad Saw bersabda,
“Barang siapa menjamin bagiku apa yang ada di antara kedua janggutnya dan apa yang ada di antara kedua pahanya maka aku menjamin baginya Surga”. (HR. Bukhari).
Berdasarkan kedua hadits di atas, maka islam sangat menganjurkan kepada setiap umat muslim untuk menjauhkan diri dari segala perkataan yang tidak baik dan tidak bermanfaat. Terlebih jika perkataan-perkataan tersebut mengandung unsur-unsur fitnah dan ghibah (na’udzubillah) yang merusak keimanan di hati.
#kadang miris ngeliat lawakan di tivi, emang sih lucu, tapi bukankah lebih baik ketika keahliannya melawak itu digunakan untuk menyampaikan kebaikan, walaupun saya ga pernah denger hukum yang bolehin ngelawak, tapi minimal saat kita belum bisa mencapai derajat manusia taqwa, kita bisa menjadikan tiap keahlian kita sebagai ladang kebaikan

2. Fudhulun Nadhor (berlebih-lebihan dalam memandang).
Di dalam islam terdapat perintah untuk menahan pandangan mata, terutama pandangan-pandangan yang mampu membangkitkan syahwat. Di sini seorang muslim harus mampu menjaga pandangan matanya, agar tidak terjerumus di dalam lembah kemaksiatan.

Allah ‘Azza wa Jalla berfirman,
“Katakanlah kepada orang laki-laki yang beriman: "Hendaklah mereka menahan pandanganya, dan memelihara kemaluannya; yang demikian itu adalah lebih suci bagi mereka, Sesungguhnya Allah Maha mengetahui apa yang mereka perbuat". Katakanlah kepada wanita yang beriman: "Hendaklah mereka menahan pandangannya, dan kemaluannya, dan janganlah mereka Menampakkan perhiasannya, kecuali yang (biasa) nampak dari padanya. dan hendaklah mereka menutupkan kain kudung kedadanya, dan janganlah Menampakkan perhiasannya kecuali kepada suami mereka, atau ayah mereka, atau ayah suami mereka, atau putera-putera mereka, atau putera-putera suami mereka, atau saudara-saudara laki-laki mereka, atau putera-putera saudara lelaki mereka, atau putera-putera saudara perempuan mereka, atau wanita-wanita Islam, atau budak- budak yang mereka miliki, atau pelayan-pelayan laki-laki yang tidak mempunyai keinginan (terhadap wanita) atau anak-anak yang belum mengerti tentang aurat wanita. dan janganlah mereka memukulkan kakinyua agar diketahui perhiasan yang mereka sembunyikan. dan bertaubatlah kamu sekalian kepada Allah, Hai orang-orang yang beriman supaya kamu beruntung”. (QS. An-Nuur: 30-31).

3. Fudhulut Tha’am (berlebih-lebihan dalam makan).
Makan dan minum merupakan kebutuhan fitrah bagi setiap makhluk hidup, sehingga islam tidak melarang tentang hal tersebut. Namun jika makan dan minum secara berlebihan, sehingga menyebabkan berbagai penyakit fisik seperti sakit perut, obesitas dan sebagainya, maka hal tersebut tidak diperbolehkan di dalam islam. Karena kecenderungan makan dan minum secara berlebihan akan menyebabkan hati tidur dan malas dalam beribadah.

4. Fudhulun Mukhalathah (berlebih-lebihan dalam bergaul/berinteraksi dengan orang lain).
Berinteraksi dengan orang lain merupakan kebutuhan fitrah bagi manusia sebagai makhluk sosial, sehingga islam tidak melarang hal tersebut. Namun syariah mengatur tentang batas-batas dan adab-adabnya, seperti tidak boleh melakukan khalwat (bersepian dengan lawan jenis tanpa mahram), tidak menggunjing (ghibah), tidak berlebihan dalam tawa dan canda, tidak melalaikan kewajiban-kewajiban ibadah dan lain sebagainya.
#terkait dengan hal ini pernah denger hadist, lupa riwayatnya,
intinya, orang yang bermuamalah kemudian BERSABAR lebih disukai ketimbang orang yang hanya mensholehkan dirinya sendiri, tapi tidak mau bermuamalah

walllahu'alam
just for share :)
This could have been just another day
But instead we're standing here
No need for words it's all been said
In the way you hold me near
I was alone on this journey
You came along to comfort me
Everything I want in life is right here
'Cause

Chorus:
This is not your ordinary
No ordinary love
I was not prepared enough
To fall so deep in love
This is not your ordinary
No ordinary love
You were the first to touch my heart
And everything right again with your extraordinary love

I get so weak when you look at me
I get lost inside your eyes
Sometimes the magic is hard to believe
But you're here before my very eyes
You brought joy to my world
Set me so free
I want you to understand
You're every breath that I breathe

Chorus

From the very first time that we kissed
I knew that I just couldn't let you go at all
From this day on, remember this:
That you're the only one that I adore
Can we make this last forever
This can't be a dream
'Cause it feels so good to me

Chorus x2

 
kau menyebut dirimu aktivis dakwah..
kau mengaku dirimu seorang dai..
kau mengaku dirimu sang penebar kebaikan...

namun, kau gusar ketika akhir pekanmu diganggu oleh ta'limat...
kau merasa resah ketika malam-malammu terganggu dengan sms-sms jarkoman rapat dari saudaramu..
kau meras terganggu ketika saaudarmu meminta bantuanmu untuk mengamanahi sesuatu untukmu..
kau menangis ketika engkau ditempatkan dalam amanah yang tidak kau sukai..
kau marah ketika saudaramu mengingkatkan mu untuk syuro..
kau gundah ketika semua seolah meninggalkanmu..
kau mengeluh..
kau memaki..
kau mencerca..
kau sombong..
kau merasa sudah melakukan segalanya..
kau takut untuk melawan tirani..

kau merasa hebat..
kau merasa keren dengan label AKTIVIS DAKWAH...
kau merasa akan mendapat surga dengan semua aktivitas yang kau jalankan..


padahal..
tahukah..
ketika semua itu melekat pada dirimu..
MAKA SEMUA YANG KAU LAKUKAN ADALAH SUATU KESIA-SIAAN..

Karena DAKWAH ADALAH CINTA..
CINTA YANG TAK PERNAH MATI..
TAK PERNAH HABIS..
TAK PERNAH PUDAR..
SEKALIPUN RAGA TELAH MATI..

saudaraku..
pantaskah kita..
mengaku aktivis dakwah..
sementara hanya sibuk mengurus diri kita sendiri..sibuk mengurus masalah kkita karena kelalaian kita..

saudaraku,,
kita adalah panah..yang HARUS SIAP ketika dilepaskan kapanpun
kita adalah pedang..yangHARUS SIAP ditebaskan kapanpun..
kita adalah tombak..yang HARUS SIAP dilontarkan kapanpun..
kita adalah peluru..yang HARUS SIAP ditembakkan kapanpun..

karena kita sudah berani mengaku...
sebagai...

AKTIVIS DAKWAH...
saat aku mengeluh..
aku tahu bahwa saudaraku juga tengah gundah menghadapi masalahnya..

saat aku menangis..
aku tahu bahwa saudaraku juga tengah tergugu dalam kebingungannya..

saat aku merasa amanah ini begitu berat..
aku tahu bahwa saudaraku pun merasakan hal yang tidak kalah denganku..

saat aku merasa letih..
aku tahu bahwa saudaraku jauh lebih letih dariku.

saat aku merasa waktu tidurku terganggu..
aku tahu saudaraku pun hari ini terjaga karena tugas2nya yang menumpuk..

namun, iitulah jalan cinta..
menyatukan hati yang tersakiti..
menyatukan jiwa-jiwa yang rela terasing..
menyatukan tubuh-tubuh yang letih..
menyatukan langkah-langkah yang terseok-seok..
mennyatukann pemiikiran-pemikiran yang terkuras habis...
dalam satu cita..
satu cinta..
satu tujuan..

LILLAH!!!!!

jalan cinta
mengajarkan kami dewasa..
dalam waktu yang berkejaran..
dalam amanah yang tak kunjung habis..

beginilah jalan dakwah mengajarkan kami..
bahwa kami adalah batu-bata umat..
yang tersusun kokoh..

karena ukhuwah dan iman..
kamilah batu-bata umat..

yang akan membangun rumah kami sendiri..
membangun peradaban..

dengan tangan-tangan lemah kami yang bersatu..
dengan mimpi-mimpi kami yang besar..
dengan hati-hati yang terpaut dalam cinta-Nya..

dan dengan satu tujuan kami..

lantangkan Laa Illahailallah...!!!!!!!
Dengan menyebut nama Allah,
Kami hentakan langkah kami di jalan suci ini..
Kami pancangkan tekad dan azzam kami untuk menegakkan kalimat Allah..
Kami biarkan darah dan perjuangan kami membasahi sekat-sekat perjalanan kami..
Menghempas musuh-musuh kami..
Musuh-musuh Islam..

Dengan ruhiyah kami..
Dengan fikriyah kami..
Dengan jasadiyah kami…

Untuk menggapai ridho Allah..
Kami adalah batu-bata manusia..
Yang akan kokoh dengan aqidah yang kuat..
Yang akan tegak berdiri dengan ruh yang dashyat..
Yang akan menyatu dengan perekat yang bernama ukhuwah..
Untuk membentuk sebuah bangunan yang kami sebut bangunan dakwah..

Semua telah kami bangun..
Dengan ilmu kami..
Dengan amal kami..
Dengan kepahaman kami..
Dengan kesungguh-sungguhan kami..
Dengan pengorbanan kami..
Dengan kepatuhan kami..
Dengan rasa persaudaraan kami..

Kami adalah aktivis dakwah..
Bangunan manusia yang disibukkan dengan kegiatan-kegiatan ma’ruf..
Kami bekerja untuk Allah,bekerja karena Allah..
Namun, kadang kami lupa..
Bahwa bangunan dakwah yang kami idam2kan selama ini tidak akan pernah ada tanpa ada UKHUWAH..

Karena ukhuwah bukan sekedar teori, ikhwah..
Karena ukhuwah adalah ikatan antara hati-hati..
Karena ukhuwah tidak sekedar sms tausiyah..
Karena ukhuwah tidak sekedar menanyakan bagaimana progres kinerja sauadaramu..

Pernahkah kau melihat saudaramu yang tidur hingga larut malam, sementara engkau bersenang-senang dengan hal lain, sementara kau dan dia memiliki kewajiban yang sama..
Kewajiban kepada keluaraga..
Kepada kuliah..
Kepada waktu atas dirinya..
Pernahkah kau membayangka wajahnya di sela-sela solat malammu?
Sekedar memohonkan kekuatan untuknya?
Pernahkah kau menolak untuk menolongnya?
Sementara engkau sedang luang?


Ikhwah..
Mari evaluasi diri kita..
Bisa jadi..
Saudara-saudara kita yang keluar dari barisan adalah karena kekecewaannya kepada kita..
Kepada kita yang sibuk dengan amanah kita..
Sibuk dengan urusan kita..
Sibuk dengn waktu luang kita..
Sementara, kita membiarkannya sendiri..

Ikhwah..
Ketidakamanahan kita terhadap saudara kita akan dipertanggungjawabkan kelak..
Dakwah ini bukan dakwah munfarid..

Kembali luruskan niat..
Bahwa apapun yang kita lakukan untuk saudara kita..
Adalah bentuk kecintaan kepada dakwah..
Dan, itu adalah bentuk kecintaan kita terhadap Allah..

kalo ngedenger kata dakwah,
beuh, pasti yang kebayangnya tuh berat bangeeeettt..
bahkan, saya pribadi tuh, waktu SMA mikirnya dakwah itu cuma buat orang-orang jenggotan n yang jilbab gondrong..
tapi, saat ini, alhamdulillah, pemikirannya udah lebih luas..

ketika bicara dakwah dalam konteks khusus,
maka kita akan tau yang namanya amal jama'i

simplenya, berjamaah.
but,saya ga akan membahas masalah jamaahnya kali ini.

tapi, saya akan membahas konsekuensi dari beramal jamai.
syakih Musthofa Manshur memberikan ta'rif amal jamai seperti ini :
'gerakan bersama untuk mencapai tujuan organisasi berdasarkan keputusan yang telah ditetapkan

ta'rif di atas mensyaratkan bahwa bahwa amal jama'i hanya bisa dilakukan oleh organisasi atau jamaah yang memiliki kriteria sebagai berikut :
1.tujuan (ghoyyah) yang jelas
2.manhaj yang kokoh
3.qiyadah yang berwibawa
4.keta'atan anggota terhadap pemimpin
5.tandhim yang rapi

untuk nomer 1, 2, 4, 5 ga akan saya  bahas saat ini.

spesial buat yang nomer 3 aja..^_^

jangan jauh2 bicara dalam konteks jamaah, mari kita bicara dalam konteks organisasi saja.
bahwa, idealnya seorang pemimpin adalah orang yang memang seharusnya layak dijadikaan sebagai teladan, tempat bertanya.Seorang pemimipin, idealnya, harus dapat mengarahkan orang yang berada di bawah garis tanggung jawabnya (sindrom ikutan nutrifood leadership,,hahahaha)

apalagi ketika kta bicara dalam konteks amal jama'i
yang dalam hal ini menghimpun upaya untuk menyebarkan kebaikan.
apalagi salah satu tujuan beramal jamai adalah mendistirbusikan amanah dan meringankan beban dakwah.

kalo bisa dibilang, dakwah kita saat ini,mungkin bisa dikatakan lebih ringan ketimbang dedengkot-dedengkot kita..
kalo bisa dibilang, saat ini kita sedang membangun tiang, sudah tidak lagi membangun pondasi..
berarti bisa dibilang,
kita adalah orang-orang yang akan meneruskan estafeta dakwah ini..
karena perjuangan ini sudah berawal sejak lama, dan entah ujungnya dimana.
maka,kita harus berjuang bersama..
saling menguatkan,
saling mengingatkan,
saling menopang,
saling mendukung.
antara orang-orang yang mengaku, "kami sedang berjuang disini"

keluarga ditinggalkan
akademik dinomrduakan
waktu tidur berkurang
waktu istirahat berkurang
waktu main2 berkurang.

bersykurlah hai antum yang sudah terbina
karena Allah melindungi antum dari keburukan
karena Allah menyibukkan antum dengan kebaikan

yah, jadi berpuisi deh *_*

maka, kemudian akan dipertanyakan,
ketika kita, yang ada di barisan ini, belum bisa menguatkan saudara kita,
atau bahkan kita yang membuat dia enggan bergerak kembali dengan kita..

sayam sering tidak sepakat,
ketika ada seorang ADK yang mengatakan saudaranya tidak lagi di barisan dakwah, tidak lagi bergerak dalam dakwah,
saat saudaranya itu berpindah jamaah, atau sesaat meninggalkan amanahnya karena suatu hal..

hai antum
antum yang merasa aktivis dakwah
kata-kata antum adalah sebuah doa..
kata-kata antum adalah sesuatu yang akan dipertanggungjawabkan nanti..

pernahkan antum yang berkata demikian pernah berpikir..?
bahwa jangan-jangan karena antum 'dia' keluar dari barisan penegak syariat ini?
bahwa jangan-jangan karena antum pernah meng-ghibahinya sehingga 'dia' keluar dari perjuangan ini?
bahwa jangan-jangan karena ketidakikhlasan antum membantunya sehingga' dia' enggan bergerak lagi?

hai ikhwah,
ukhuwah bukan cuma sekedar sms tausyiah
ukhuwah bukan sekedar say hello padanya
ukhuwah bukan sekedar menanyakan bagaimana kabarnya
ukhuhwah bukan sekedar teori, ikhwah..

saya pribadi, tidak membenarkan, orang-orang yang keluar dari dakwah karena kekecewaan kepada saudaranya, atau kekecewaan pada sistem..
tapi, saya juga tidak membenarkan apabila kita tidak mengevaluasi diri kita..
apabila kita tidak menintrospeksi diri kita,,
karena ketika kita berani bersikap seperti itu,
sama saja kita merasa,
bahwa kita adalah orang-orang yang paling benar.
bahwa orang-orang yang keluar itu adalah orang-oranng yang salah..

kalau antum bisa bersikap manis kepada binaan-binaan antum,
kepada target dakwah antum
mengapa antum tidak bisa bersikap manis kepada saudara seperjuangan antum?
kalau antum bisa membdayakan tabayun kepada teman-teman antum yang ammah
mengapa antum langsung menjustifikasi saaudara antum ketika ia khilaf?

tabayun,
ini juga satu hal penting yang saya soroti.
bahwa yang saya pahami.

ketika kita melihat saudara kita yang bermaksiat (atau melakukan sesuatu yang menyebabkan kesalahpahaman),
maka kita harus mentabayunkan LANGSUNG kepada subjek yang melakukan
bukan memberitahu ikhwah lain,
menceritakan kepada ikhwah lain,
yang kemudian berakibat pada kesalahpahaman semua pihak

tapi, yang saya lihat,
atau bahkan saya rasakan sendiri.

ikhwah tidak berbuat demikian
yang ada malah informasi itu menyebar kemana-mana

kalau sudah seperti ini,
maka apa bedanya antum dengan ammah?

sekali lagi,
kita, saya dan antum semua yang merasa aktivis dakwah,
berhati-hatilah dalam berkata dan berbuat ukh, akh..

karena pemahaman kita hari ini akan dipertanggungjawabkan kelak..
sekarang atau nanti..

karena,
keteladan dalam berdakwah,
adalah poin nomor satu dalam fiqh dakwah..

ketika kita tidak bisa menjadi contoh untuk saudara kita sendiri,
maka apa yang mau kita  berikan untuk umat ini?

kecewa?
sakit hati?
marah?

itu adalah konsekuensi wajar ketika kita berada dalam jamaah manusia..
tapi mengevaluasi mengapa saudara kita kecewa adalah lebih baik..

ketimbang menilai mereka, "orang-orang yang keluar dari barisan dakwah"
karena bisa jadi, keberkahan Allah tertuju untuk mereka,
karena bisa jadi Allah enggan memberikan keridhoinnya untuk kita,,
karena kita,

manusia yang sombong

wallahu'alam.

betapa bahagianya aku
saat melihat wajah baru itu dalam llingkaran kecil ini,
dimana kami bertasbih menyebut nama-Nya,
berjuang dengan tangan saling berpegangan,
saling menguatkan,
saling mengokohkan.

betapa bahagianya aku,
ia yang dulu menyebut jilbab itu kuno, kini menutup auratnya dengan sempurna,
bahkan lebih sempurna dari diriku,

betapa bahagianya aku,
saat ia yang dahulu sering bertanya padaku,
sekarang melebihi diriku,
bagaimana ia dengan lugas menyampaikan hikmah demi hikmah dalam tiap ayat-ayat-Nya

betapa bahagianya aku,
saat melihatnya berjuang membuat program-program umat bersamaku,
turun ke jalan menyampaikan kalimat-kalimat kebenaran

betapa bahagianya aku,
menjadi salah satu perantara yang membuatnya tershibghah oleh warna Allah..

aku berkata,
"ukhti, aku mencintaimu karena Allah"
dan, ia pun tersenyum
"aku juga"

waktu terus berputar,
amanah demi amanah kau jalani,
lepas satu amanah, muncul amanah baru

aku semakin mengagumi, ukhti.
ke tawazunanmu,
antara ruhiyah, fikriyah, dan jasadiyah sungguh luar biasa..

namun,
suatu hari kudapati,

bahwa dirimu terjebak dalam satu masalah serius..
yang tak ku sangka kau akan melakukannya..

aku KECEWA.
sangat kecewa.

akhwat yang selama ini sangat kukagumi,
ternyata,
mampu melakukan itu.

aku pun mulai ilfil padamu.
rasanya sulit untuk memaafkanmu,
dan, aku lebih memilih membicarakanmu dengan saudara-saudaraku yang lain.
aku lebih memilih, untuk mengambil semua amanahmu, agar kau tak menodai dakwah ini.
toh, engkau bukan akhwat yang dulu kukagumi.

aku enggan bertabayun padamu.
untuk apa?
aku telah melihat dengan mata kepalaku sendiri.

aku juga enggan menasihatimu
rasanya orang sekalibermu harusnya sudah memahami hal itu.
aku memilih untuk diam.
dan, membiarkan engkau, berbuat semaumu.

ketika, saudaraku yang lain bertanya,
kukutakan saja semua aib2mu.
supaya engkau rasakan.
bagaimana pahitnya hal itu.
seharusnya engkau tau
bahwa engkau harus menjadi teladan bagi sekelilingmu

tapi, kau malah mencoreng jalan suci ini.

semakin hari, kau pun semakin jauh.
tak lagi ada tausyiah untukmu.
tak lagi ada tegur sapa untukmu

aku sempat dengar,
bahwa kau telah mengakui kesalahanmu,

ah, aku tak percaya.
pasti kau akan melakukan lagi

kudiamkan saja dirimu,
hingga akhirnya,
aku mendapat kabar,

bahwa engkau,
telah memutuskan

"UNTUK KELUAR DARI BARISAN DAKWAH INI"









"Sebuah kontemplasi ringan.Ini kisah nyata, tanpa rekayasa, saya dengar dari orangnya sendiri. Pernahkah kita berpikir?Bahwa jangan2 kitalah yang berperan sebagai AKU. AKU yang mudah memberikan justifikasi. AKU yang dengan mudah meninggalkan saudaranya. AKU yang ternyata, kalo saya pikit, lebih buruk dari tokoh KAMU. AKU yang kecewa atas sikap seorang akhwat yang berkaliber tinggi.
Adakah orang selain Rasulullah SAW yang tak pernah salah di muka bumi ini?
Adakah orang yang selalu berperilaku baik, tanpa buruk sedikitpun?
Adakah AKU disini, tidak pernah khilaf?
Lalu, pantaskah kita, yang sama2 manusia, hanya karena sebuah sistem, yang mengharuskan prosedur A-Z mengorbankan perasaan saudara kita?
Bukankah Islam itu indah?


Jangan selalu berdalih, "jamaah ini bukan jamaah malaikat"
Sehingga kita bisa seenaknya menyakiti orang lain.
Jangan selalu berdalih,"jamaah ini bukan jamaah malaikat"
Sehingga kita bisa seenaknya memberikan justifikasi kepada orang lain.


Kalo kita sudah seperti AKU?
Mana ukhuwah yang selalu kita gembor2kan dalam sms2 tausiyah kita?
Kalo kita sudah seperti AKU?
Masih layakkah kita mengaku sebagai orang yang berjuang di jalan Allah?
Ironis.
Tapii, itu ada di sekitar kita.


PIKIRKAN!
Jika kita tidak bisa menjaga saudara seiman dan seperjuangan ini dengan baik hari ini.
Bagaimana bisa kita menggenggam dunia dengan Islam?
PIKIRKAN!
Jika kita begitu mudahnya memusuhi saudara kita hari ini hanya karena kesalahan kecil,
Maka, bisa jadi kita adalah orang2 yang berebut harta dan kekuasaan di hari esok
PIKIRKAN!
Kehilangan satu orang yang memahami medan dakwah,
jauh lebih merugikan ketimbang memiliki seribu kader-kader instan!

Naudzubillah,
Jangan sampai kita menjadi tokoh AKU.
yang saya pikir, lebih munafik daripada tokoh KAMU.


   Ikhwanul muslimin adalah suatu pergerakan dakwah yang terbuka. Mereka senantiasa memaparkan tujuan dan metode dakwah mereka. Misi dakwah yang mereka bawa adalah misi dakwah yang suci, bersih dari ambisi pribadi, bersih dari kepentingan dunia, dan bersih dari hawa nafsu, serta senantiasa menapaki jalan panjang yang telah digariskan Allah dan termaktub dalam surat Yusuf:108. Dakwah IM tidak mengharapkan apapun dari manusia, harta benda, popularitas atau ucapan terima kasih, namun semata-mata mengharapkan ridho Allah.
            IM ingin umat mengetahui bahwa umat ini lebih mereka cintai ketimbang diri mereka sendiri. Artinya, dakwah ini memang kemudian ditujukan untuk umat, untuk kebangkitan umat, untuk cita-cita umat, dan untuk kemaslahatan umat karena kasih saying yang begitu besar untuk umat.
            Jika dakwah diibaratkan keutamaan, maka ini bukan keutamaan IM, tapi keutamaan Allah. Dan cukuplah Allah menjadi saksi atas niat-niat kami.
Ada 4 golongan objek dakwah, yaitu :
1. Golongan Mukmin, orang2 yang meyakini kebenaran dakwah IM, percaya pada perkataan IM, mengagumi prinsip2 IM, dan menemukan adanya kebaikan yang menenangkan jiwanya. Orang2 ini yang akan IM ajak untuk bergabung dan berjuang bersama. Iman tidak akan berarti tanpa amal, akidah tidak akan berfaedah bila tidak mendorong penganutnya untuk berbuat dan berkorban demi menjemalkannya menjadi kenyataan.
2. Golongan Ragu-ragu, orang-orang yang belum mengetahu secara jelas hakikat kebenaran dan belum mengenal makna keikhlasan serta manfaat di balik ucapan-ucapan IM. Golongan ini dibiarkan bersama keraguannya, namun tetap berada dekat dengan IM, membaca tulisan2 kami. Setelah itu, insya Allah hati mereka akan tentram dan menerima dakwah IM.
3. Golongan yang mencari keuntungan, mereka yang tidak ingin memberi dukungan kepada kami sebelum mereka mengetahui keuntungan materi yang dapat mereka peroleh dari IM. Kepada orang-orang ini, IM mengatakan “menjauhlah”, karena dakwah ini berpahala jika kamu benar-benar ikhlas. IM adalah orang2 yang miskin harta dan popularitas.
Hal ini pernah terjadi, ketika ada orang2 yang enggan berbai’at kepada rasulullah saw, kecuali jika nantinya beliau memberikan porsi kekuasaan setelah Islam menang.
4. Golongan yang berprasangka buruk, orang2 yang hatinya senantiasa diliputi prasangka buruk terhadap IM. IM akan senantiasa mendakwahi mereka, jika mereka mau menerima.
            Bagi IM, beban dakwah ini hanya dapat dipikul oleh mereka yang telah memahami dan bersedia memberikan apa saja yang kelak dituntut olehnya.  Dakwah ini tidak mengenal sikap ganda. Ia hanya mengenal satu sikap totalitas. Siapapun yang bersedia untuk itu, maka dakwah pun melebur pada dirinya, jika ia lemah maka ia akan tertinggal bersama orang2 yang duduk2.
            IM mengajak manusia kepada suatu ideology yang jelas, definitive dan aksiomatik. Ideologi yang telah diimani dan percaya kebenarannya, yaitu Islam. Pada dasarnya IM maupun umat sama2 beriman pada ideology tersebut. Namun yang membedakan adalah bahwa iman mereka tertidur lelap, dan akibatnya tidak mempunyai daya dorong yang kuat yang dapat membuat mereka mau melaksanakan konsekuensi dari keimana tersebut.
            Saat ini, begitu banyak isme-isme baik yang baik ataupun buruk tersebar melalui berbagai sarana. Maka adalah wajib bagi aktivis dakwah untuk menguasai sarana2 tersebut agar dakwah merata.
            Dakwah IM adalah dakwah yang dapat dilukiskan secara integral oleh kata islamiyah, yang merupakan sistem nilai yang kompherensif. Pedomannya adalah Al-qur’an dan as-sunnah, dan sirah salafiah merupakan contoh aplikatifnya.
            Sikap IM terhadap berbagai macam nasionalisme, bahwa nasionalisme menurut Islam adalah dibatasi oleh aqidah. Tiap jengkal tanah dimana ada muslim yang mengucapkan laa illaaha ilallah, maka itu adalah tanah air Islam. Dan wajib menghormati kemuliaannya dan siap berjuang demi kebaikannya.
            Tujuan nasionalisme dalam Islam adalah untuk membebaskan musllim yang tergantung amanah untuk membimbing manusia menuju cahaya Islam, memakmurkan bumi Allah dengan bimbingan Islam.
            Sikap IM terhadap perbedaan furu’, bahwa perbedaan itu adalah sesuatu yang niscaya, karena beberapa alasan :
1.      Perbedaan kapasitas intelektual dalam memahami dan menangkap kedalaman makna-makna dalil serta dalam mengambil keputusan hukum.
2.      Perbedaan dalam hal keluasan ilmu para ulama.
3.      Perbedaan lingkungan yang dapat menyebabkan perbedaan pola hukum.
4.      Perbedaan tingkat ketenangan hati dalam menerima suatu riwayat.
5.      Perbedaan dalam menentukan tingkat kekuatan dalil.
Untuk mencapai tujuan-tujuan dakwah ada 3 modal utama, menurut IM :
1.      Manhaj yang benar
Manhaj itu ditemukan dalam Al-Qur’an, As-Sunnah, dan hukum2 Islam yang bersih dan bebas dari penetrasi paham-paham lain.
2.      Pendukung yang beriman
IM senantiasa menerapkan Islam dengan penuh keseriusan dan kesungguhan.
3.      Pemimpin yang kuat dan terpercaya

Ada sesak menyeruak
panggilkan gelisah dalam ruangnya
berbuih dalam kegelisahan
menyatu dengan keraguan


Aku ingin sampaikan hatiku
pada sang pemilik cinta
betapa aku ingin bertemu dengan-Mu, Rabbi..:)


jika saja ini merupakan malam terakhir,
maka jadikanlah ia malam terbaik,
dimana aku bisa berlalu dengan khusnul khatimah


jika saja ini merupakan malam terakhir,
maka jadikanlah ia malam terindah,
dan pertemukan aku dengan bidadara-bidadari di surga-Mu kelak..


Rabbi,
jika malam ini adalah malam terakhir,
maka harapku adalah ridho-Mu,
pada semua amal-amal kebaikan yang telah aku usahakan..
-malam terakhir-