kalo ngedenger kata dakwah,
beuh, pasti yang kebayangnya tuh berat bangeeeettt..
bahkan, saya pribadi tuh, waktu SMA mikirnya dakwah itu cuma buat orang-orang jenggotan n yang jilbab gondrong..
tapi, saat ini, alhamdulillah, pemikirannya udah lebih luas..

ketika bicara dakwah dalam konteks khusus,
maka kita akan tau yang namanya amal jama'i

simplenya, berjamaah.
but,saya ga akan membahas masalah jamaahnya kali ini.

tapi, saya akan membahas konsekuensi dari beramal jamai.
syakih Musthofa Manshur memberikan ta'rif amal jamai seperti ini :
'gerakan bersama untuk mencapai tujuan organisasi berdasarkan keputusan yang telah ditetapkan

ta'rif di atas mensyaratkan bahwa bahwa amal jama'i hanya bisa dilakukan oleh organisasi atau jamaah yang memiliki kriteria sebagai berikut :
1.tujuan (ghoyyah) yang jelas
2.manhaj yang kokoh
3.qiyadah yang berwibawa
4.keta'atan anggota terhadap pemimpin
5.tandhim yang rapi

untuk nomer 1, 2, 4, 5 ga akan saya  bahas saat ini.

spesial buat yang nomer 3 aja..^_^

jangan jauh2 bicara dalam konteks jamaah, mari kita bicara dalam konteks organisasi saja.
bahwa, idealnya seorang pemimpin adalah orang yang memang seharusnya layak dijadikaan sebagai teladan, tempat bertanya.Seorang pemimipin, idealnya, harus dapat mengarahkan orang yang berada di bawah garis tanggung jawabnya (sindrom ikutan nutrifood leadership,,hahahaha)

apalagi ketika kta bicara dalam konteks amal jama'i
yang dalam hal ini menghimpun upaya untuk menyebarkan kebaikan.
apalagi salah satu tujuan beramal jamai adalah mendistirbusikan amanah dan meringankan beban dakwah.

kalo bisa dibilang, dakwah kita saat ini,mungkin bisa dikatakan lebih ringan ketimbang dedengkot-dedengkot kita..
kalo bisa dibilang, saat ini kita sedang membangun tiang, sudah tidak lagi membangun pondasi..
berarti bisa dibilang,
kita adalah orang-orang yang akan meneruskan estafeta dakwah ini..
karena perjuangan ini sudah berawal sejak lama, dan entah ujungnya dimana.
maka,kita harus berjuang bersama..
saling menguatkan,
saling mengingatkan,
saling menopang,
saling mendukung.
antara orang-orang yang mengaku, "kami sedang berjuang disini"

keluarga ditinggalkan
akademik dinomrduakan
waktu tidur berkurang
waktu istirahat berkurang
waktu main2 berkurang.

bersykurlah hai antum yang sudah terbina
karena Allah melindungi antum dari keburukan
karena Allah menyibukkan antum dengan kebaikan

yah, jadi berpuisi deh *_*

maka, kemudian akan dipertanyakan,
ketika kita, yang ada di barisan ini, belum bisa menguatkan saudara kita,
atau bahkan kita yang membuat dia enggan bergerak kembali dengan kita..

sayam sering tidak sepakat,
ketika ada seorang ADK yang mengatakan saudaranya tidak lagi di barisan dakwah, tidak lagi bergerak dalam dakwah,
saat saudaranya itu berpindah jamaah, atau sesaat meninggalkan amanahnya karena suatu hal..

hai antum
antum yang merasa aktivis dakwah
kata-kata antum adalah sebuah doa..
kata-kata antum adalah sesuatu yang akan dipertanggungjawabkan nanti..

pernahkan antum yang berkata demikian pernah berpikir..?
bahwa jangan-jangan karena antum 'dia' keluar dari barisan penegak syariat ini?
bahwa jangan-jangan karena antum pernah meng-ghibahinya sehingga 'dia' keluar dari perjuangan ini?
bahwa jangan-jangan karena ketidakikhlasan antum membantunya sehingga' dia' enggan bergerak lagi?

hai ikhwah,
ukhuwah bukan cuma sekedar sms tausyiah
ukhuwah bukan sekedar say hello padanya
ukhuwah bukan sekedar menanyakan bagaimana kabarnya
ukhuhwah bukan sekedar teori, ikhwah..

saya pribadi, tidak membenarkan, orang-orang yang keluar dari dakwah karena kekecewaan kepada saudaranya, atau kekecewaan pada sistem..
tapi, saya juga tidak membenarkan apabila kita tidak mengevaluasi diri kita..
apabila kita tidak menintrospeksi diri kita,,
karena ketika kita berani bersikap seperti itu,
sama saja kita merasa,
bahwa kita adalah orang-orang yang paling benar.
bahwa orang-orang yang keluar itu adalah orang-oranng yang salah..

kalau antum bisa bersikap manis kepada binaan-binaan antum,
kepada target dakwah antum
mengapa antum tidak bisa bersikap manis kepada saudara seperjuangan antum?
kalau antum bisa membdayakan tabayun kepada teman-teman antum yang ammah
mengapa antum langsung menjustifikasi saaudara antum ketika ia khilaf?

tabayun,
ini juga satu hal penting yang saya soroti.
bahwa yang saya pahami.

ketika kita melihat saudara kita yang bermaksiat (atau melakukan sesuatu yang menyebabkan kesalahpahaman),
maka kita harus mentabayunkan LANGSUNG kepada subjek yang melakukan
bukan memberitahu ikhwah lain,
menceritakan kepada ikhwah lain,
yang kemudian berakibat pada kesalahpahaman semua pihak

tapi, yang saya lihat,
atau bahkan saya rasakan sendiri.

ikhwah tidak berbuat demikian
yang ada malah informasi itu menyebar kemana-mana

kalau sudah seperti ini,
maka apa bedanya antum dengan ammah?

sekali lagi,
kita, saya dan antum semua yang merasa aktivis dakwah,
berhati-hatilah dalam berkata dan berbuat ukh, akh..

karena pemahaman kita hari ini akan dipertanggungjawabkan kelak..
sekarang atau nanti..

karena,
keteladan dalam berdakwah,
adalah poin nomor satu dalam fiqh dakwah..

ketika kita tidak bisa menjadi contoh untuk saudara kita sendiri,
maka apa yang mau kita  berikan untuk umat ini?

kecewa?
sakit hati?
marah?

itu adalah konsekuensi wajar ketika kita berada dalam jamaah manusia..
tapi mengevaluasi mengapa saudara kita kecewa adalah lebih baik..

ketimbang menilai mereka, "orang-orang yang keluar dari barisan dakwah"
karena bisa jadi, keberkahan Allah tertuju untuk mereka,
karena bisa jadi Allah enggan memberikan keridhoinnya untuk kita,,
karena kita,

manusia yang sombong

wallahu'alam.

Comments (0)